Konten Media Partner

Sampah Plastik di Banjarmasin Diklaim Turun 2 Persen

21 Februari 2019 10:51 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kerajinan ekobrik dari sampah plastik karya Bank Sampah Morse Indah dan Atim. Foto: Zahidi/banjarhits.id
zoom-in-whitePerbesar
Kerajinan ekobrik dari sampah plastik karya Bank Sampah Morse Indah dan Atim. Foto: Zahidi/banjarhits.id
ADVERTISEMENT
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin mengklaim sampah plastik di kota setempat berkurang seiring kebijakan pelarangan kantong plastik di ritel modern. Menurut Kabid Kebersihan DLH Banjarmasin, Marzuki, volume sampah plastik saat ini kisara 12,77 persen dari total sampah di TPA Basirih.
ADVERTISEMENT
"Alhamdulillah sudah mulai berkurang perbulan, semula 15 persen sekarang 12,77 persen dari total sampah di TPA. Total sampah di TPA perharinya untuk Kota Banjarmasin ini 600 ton perhari, artinya sampah plastik saat ini di Banjarmasin perharinya sekitar 73,6 kilogram," tutur Marzuki kepada wartawan banjarhits.id, Zahidi.
Marzuki menyatakan pengurangan sampah plastik ini dampak kebijakan Perwali Nomor 18 Tahun 2016. Selain itu, kesadaran seluruh komponen masyarakat yang turut menjaga Banjarmasin dari ancaman bahaya sampah plastik.
Setelah pelarangan penggunaan di retail modern, kemudian pasar tradisional dilakukan giat untuk pengurangan kantong plastik. Pihaknya mengajak restoran, rumah makan dan pelaku usaha lainnya di Banjarmasin untuk berpartisipasi menekan penggunaan kantong plastik.
"Atau bahan lainnya yang terbuat dari plastik dikurangi penggunaannya," tegas Marzuki. Ia pun turut kagum atas dedikasi Atim Susanto yang mendaur ulang sampah plastik jadi produk bernilai jual.
ADVERTISEMENT
Atim Susanto mengolah sampah plastik di Bank Sampah Morse Indah. Atim membuat kerajinan ekobrik seperti kursi dan meja dari sampah plastik.
"Intinya kami apresiasi, dan jika kita bisa bantu akan kita bantu. Yang jelas ini sangat bermanfaat menjadikan barang yang tak ternilai menjadi barang yang memiliki nilai, bahkan nilai jual yang lumayan untuk dapat menyambung hidup," katanya.